Minggu, 27 Mei 2012

Manfaat dan Bahaya Kopi


Kopi termasuk minuman yang digemari oleh pria dan wanita. Minuman konon yang bisa mengurangi rasa kantuk ini sangat umum di masyarakat Indonesia. Bahkan, gerai-gerai kopi sudah menjamur di berbagai sudut kota, hingga di mall.
Kafein bekerja dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor adenosin dalam sel syaraf yang akan memacu produksi hormon adrenalin.
Di dalam kopi terkandung kafein, yang merupakan senyawa kimia alkaloid yang dikenal sebagai trimetilsantin dengan rumus molekul C8H10N4O2. Jumlah kandungan kafein dalam kopi adalah 1-1,5%, sedangkan pada teh 1-4,8%.
Manfaat Kopi
Dalam dunia kedokteran, kafein sering digunakan sebagai perangsang kerja jantung dan meningkatkan produksi urin. Dalam dosis yang rendah kafein dapat berfungsi sebagai bahan pembangkit stamina dan penghilang rasa sakit.
Mekanisme kerja kafein dalam tubuh adalah menyaingi fungsi adenosin (salah satu senyawa yang dalam sel otak bisa membuat orang cepat tertidur).
Dimana kafein itu tidak memperlambat gerak sel-sel tubuh, melainkan kafein akan membalikkan semua kerja adenosin sehingga tubuh tidak lagi mengantuk, tetapi muncul perasaan segar, sedikit gembira, mata terbuka lebar, jantung berdetak lebih kencang, tekanan darah naik, otot-otot berkontraksi dan hati akan melepas gula ke aliran darah yang akan membentuk energi ekstra.
Itulah sebabnya berbagai jenis minuman pembangkit stamina umumnya mengandung kafein sebagai bahan utamanya.

---------------
Menurut Harvard Women’s Health, konsumsi kopi beberapa cangkir sehari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, pembentukan batu ginjal, kanker usus besar, penyakit parkinson, kerusakan fungsi hati (sirosis), penyakit jantung serta menghambat penurunan daya kognitif otak.
  • Diabetes. Dua puluh studi yang dilakukan di seluruh dunia menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 50%. Para peneliti menduga penyebabnya adalah asam klorogenik di dalam kopi berperan memperlambat penyerapan gula dalam pencernaan. Asam klorogenik juga merangsang pembentukan GLP-1, zat kimia yang meningkatkan insulin (hormon yang mengatur penyerapan gula ke dalam sel-sel). Zat lain dalam kopi yaitu trigonelin (pro vitamin B3) juga diduga membantu memperlambat penyerapan glukosa.
  • Kanker. Riset secara konsisten menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko kanker hati, kanker payudara dan kanker usus besar.
  • Sirosis. Kopi melindungi hati dari sirosis, terutama sirosis karena kecanduan alkohol.
  • Penyakit Parkinson. Para peminum kopi memiliki risiko terkena Parkinson setengah lebih rendah dibanding mereka yang tidak minum kopi.
  • Penyakit jantung dan stroke. Konsumsi kopi tidak meningkatkan risiko jantung dan stroke.  Sebaliknya, kopi justru sedikit mengurangi risiko stoke. Sebuah studi atas lebih dari 83.000 wanita berusia lebih dari 24 tahun menunjukkan mereka yang minum dua sampai tiga cangkir kopi sehari memiliki risiko terkena stroke 19% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Studi terhadap sejumlah pria di Finlandia menunjukkan hasil yang sama.
  • Fungsi kognitif. Studi atas 4.197 wanita dan 2.820 pria di Perancis menunjukkan bahwa meminum setidaknya tiga cangkir kopi sehari dapat menghambat penurunan fungsi kognitif otak akibat penuaan hingga 33 persen pada wanita. Namun, manfaat yang sama tidak ditemukan pada pria. Hal ini mungkin karena wanita lebih peka terhadap kafein.

Bahaya Kopi
Selain manfaatnya untuk kesehatan ternyata kopi juga memiliki kerugian. Salah satunya adalah efek ketergantungan.
Minum kopi ternyata dapat meningkatkan resiko terkena stroke. Sebuah penelitian yang dimuat dalam journal of neurology, neurosurgry and psychiatry tahun 2002 menyimpulkan bahwa minum lebih dari 5 gelas kopi perhari akan meningkatkan resiko terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah.
Kafein juga dapat menyebabkan insomnia, mudah gugup, sakit kepala, merasa tegang dan cepat marah.
Pada wanita hamil juga disarankan tidak mengkonsumsi kopi dan makanan yang mengandung kafein. Hal ini karena kafein dapat meningkatkan denyut jantung. Pada janin dapat menyerang plasenta dan masuk dalam sirkulasi darah janin. Dampak terburuknya, bisa menyebabkan keguguran.

----------------------------------

 
Kopi merupakan minuman yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari. Tak seorangpun tak mengenal kopi. Minuman ini sudah dikenal di mana-mana sejak ratusan tahun lalu. Begitu terkenalnya kopi sampai timbul istilah coffe break atau "rehat kopi" di setiap acara resmi seperti seminar, lokakarya, rapat, dll. Saat itu para tamu atau peserta beristirahat sebentar untuk menikmati kue-kue samnbil minum secangkir kopi atau teh. Sementara dalam kehidupan sehari-hari, kopi seringkali dijadikan pendamping sarapan pagi.
 
Sekalipun demikian mungkin jarang kita mengamati apa manfaat atau dampak negatif kopi bagi kesehatan. Paling-paling yang kita tahu setelah minum kopi badan terasa segar dan rasa kantuk hilang.

Menurut analisis kedokteran, dalam kopi terdapat sejenis senyawa kimia xantin. Derivat senyawa ini meliputi kafein, teofilin dan teobromin dalam coklat.

Kafein ternyata dapat menimbulkan perangsangan terhadap susunan saraf pusat (otak),sistem pernapasan, serta sistem pembuluh darah dan jantung. Sebab itu tidak heran setiap minum kopi dalam jumlah wajar (1-3 cangkir), tubuh kita terasa segar. bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah lelah atau mengantuk. Dampak positif ini menyebabkan orang sulit terlepas dari kebiasaan minum kopi. 


Tidak cocok bagi pelukis

Namun, sebenarnya manfaat di atas tidak berlaku bagi seseorang yang pekerjaannya memerlikan ketelitian, kerapian, serta ketetapan menghitung, seperti matematika, menggambar atau melukis. Sebaliknya, minum kopi lebih tepat bagi orang yang belajar ilmu-ilmu sosial atau menghapal. Minumlah sekitar setengah sampai satu jam sebelum aktivitas belajar atau menghapal dimulai.
 
Kafein acap kali juga dijadikan salah satu bahan pelengkap pada obat sakit kepala. Pasalnya, kafein memiliki kemampuan mempersempit pembuluh darah ke otak (vasokonstriksi) sehingga pelebaran pembuluh darah di daerah otak yang menyebabkan penyakit kepala bisa ditanggulangi. Bahkan, senyawa xantin dalam dosis rendah mampu merangsang susunan saraf yang sedang depresi, misalnya akibat penyalahhgunaan narkoba atau kecanduan alkohol. Sehingga muncul pendapat bahwa kafein dapat memperbaiki fungsi mental penderita yang keracunan alkohol. Lebih jauh, kafein ternyata dapat menetralisasi asam lemak dalam darah.

Sayangnya, kebiasaan minum kopi acap kali memunculkan efek "kecanduan" baik secara psikologis maupun fisiologis. Ciri umum ketergantungan kopi antara lain rasa letih atau lelah, tak bersemangat dan mengantuk kalau seharian saja tidak minum kopi. Yang wajar adalah mengkonsumsi kopi sebanyak 85-200 mg atau 1-3 cangkir kopi. Namun, minum kopi diatas 250 mg sekaligus dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti jantung berdebar, gelisah, insomnia (sulit tidur), gugup tremor (tangan bergetar), bahkan mual sampai muntah-muntah.

Minum kopi juga bebahaya bagi penderitaan hipertensi (tekanan darah tinggi) karena senyawa kafein bisa menyebabkan tekanan darah meningkat tajam. Selain itu, kopi juga bisa meningkatkan aliran darah ke ginjal dengan akibat produksi urin bertambah. Jadi, jangan heran kalau tak lama sehabis mengkonsumsi kopi kandung kencing cepat penuh.


Mengurangi kesuburan wanita

Minum kopi terlalu banyak bisa pula mengurangi kesuburan wanita, apalagi kalau dikombinasikan dengan alkohol. Dalam Reader's Digest edisi Desember 1994, yang mengutip laporan penelitian yang di biayai The USA National Institute of Child Health and Human Development dan The US Institute on Drug Abuse, memberitakan bahwa wanita yang mengkonsumsi 300mg kafein setiap harinya memiliki kesempatan 27 persen lebih rendah untuk hamil dibandingkan dengan mereka yang terbebas darinya. Meski mekanismenya belum diketahui pasti, sebuah hipotesis menyatakan, kemungkinan substansi ini dapat menurunkan level hormon -semisal estrogen- hingga mempengaruhi ovulasi. 

Situasi lainnya diungkapkan oleh Physicians Commitee For Responsible Medicine dalam Healthy Eating for Life to Prevent and Treat Cancer. Walau kaitan antara kopi dan resiko terkena kanker belom jelas, beberapa studi memperkirakan kemungkinan kopi mempengaruhi DNA dan meningkatkan resiko terkena kanker kandung kemih dan ovarian. Selain itu, minum kopi yang sangat panas dapat memberi efek kerusakan pada sel dalam mulut dan kerongkongan, yang jika dilakukan berulang kali dapat mencetuskan kanker pada bagian tersebut.

Demikian halnya laporan para peneliti dari Harvard School of Public Health, sebagaimana dicatat Balch dan Stengler dalam Prescription for Natural Cures. Walau menyisakan tanda tanya ihwal kejadiannya, mereka menemukan, wanita yang mengonsumsi 5-7 gr kafein per bulan (setara dengan dua cangkir kopi per hari) memiliki kemungkinan dua kali lipat terkena endrometriosis daripada yang tidak mengonsumsi kafein.

Masalah dampak kopi kasar atau tidak disaring iini dipelajari oleh sejumlah peneliti di Belanda. Mereka mengamati tingginya kadar homosistein dalam darah pecandu kopi. Homosistein merupakan substansi yang terbentuk pada saat tubuh mengeluarkan protein. Padahal peningkatan homosistein berhubungan erat dengan resiko penyakit jantung.


Meningkatkan resiko penyakit jantung

Meski belum jelas bagaimana persisnya asam amino esensial mengganggu jantung, sudah terbukti bahwa zat tersebut acap kali menyebabkan timbulnya luka di berbagai lapisan dalam pembuluh darah arteri dan selanjutnya menjadi tempat menumpuknya asam lemak dan kalsium. Timbunan ini bisa mengakibatkan pergeseran dinding pembuluh darah arteri (arterioklerosis).

Di sisi lain menurut Dr. Elvina Karyadi, ahli gizi, homosistein dibutuhkan tubuh untuk berbagai reaksi biokimia, terutama dalam proses perubahan metionin menjadi sistationin dan berperan dalam membentuk propionilkoa (substansi yang berperan dalam metabolisme lemak dan karbbohidrat), asalkan kadarnya tidak tinggi. Kadar normalnya 7-22 ug mol/ L.

Seorang peneliti Belanda menambahkan, dua minggu setelah setiap hari minum enam cangkir kopi, konsentrasi homosistein seseorang naik 10% dari angka normal. Begitu juga kadar kolesterol dan trigliserida. Namun, kenaikan ini tidak permanen. Bila kopi dihentikan dan keadaan tubuh sehat, kalebihan homosistein dapat secara alami normal kembali. Selain dengan mengurangi kafein, kenaikan kadar homosistein dapat pula dicegah dengan mengurangi konsumsi protein hewani yang banyak mengandung metionin.

Bila dalam sehari minum 1,360 gram kopi kasar (sekitar 6-7 cangkir), diperkirakan resiko untuk terkena serangan jantung atau stroke naik 10%. Selain itu kadar vitamin b6 bisa berkurang sampai 21%.


Saya Penggemar Kopi, Harus Bagaimana?
Minum kopi dalam jumlah yang cukup atau sedang tidak akan membahayakan, bahkan akan bermanfaat bagi kesehatan. Jumlah yang boleh dikonsumsi adalah 300 mg kafein atau setara dengan 3 cangkir kopi perhari.
Kecanduan terhadap kafein diperkirakan jika mengkonsumsi lebih dari 600 mg kafein atau setara dengan 5-6 cangkir kopi perhari selama 8-15 hari berturut-turut. Sedangkan dosis yang dapat berakibat fatal bagi manusia adalah sekitar 10 gram kafein atau 20-50 cangkir perhari.